Diuretik merupakan zat yang meningkatkan produksi urine
oleh ginjal (misalnya, kafein dalam teh, kopi, “kola”, dan minuman lain).
Kafein digolongkan sebagai stimulan, diklaim dapat meningkatkan kewaspadaan,
konsentrasi, dan daya tahan. Efek samping yang sering timbul adalah kecemasan
dan gangguan tidur. Efek diuretiknya berpotensi menimbulkan dehidrasi. Dosis
yang diperbolehkan tidak lebih dr 12 mcg/ml dalam urin atau 8 cangkir kopi.
Zat-zat terlarang pada kompetisi olahraga, yaitu anabolik
agent, hormon dan zat terkait, beta-2 agonist, antagonis dan modulator hormon, diuretik dan masking agent lainnya. Masking
merupakan penggunaan zat atau metode spesifik untuk mencegah atau mengelabui
badan anti-doping dalam mendeteksi doping. Sebagai contoh penggunaan
diuretik sebagai
penurun berat badan, melarutkan urin, dan mengaburkan zat-zat lain, serta
penggunaan probenesid untuk menghambat pengeluaran urin.
Zat terlarang dalam kompetisi lainnya yaitu stimulan,
narkotika, cannabinoid, glucocorticosteroid, alkohol dan beta blocker. Selain
golongan narkotika, seperti kokain dan ganja, ada zat lain yang tergolong doping,
yaitu anabolik dan turunannya, beta blocker, hormon, bahan dengan aktivitas
antiestrogenik, dan diuretik. Komisi medik FIFA juga
melarang metode yang memperkaya transfer oksigen darah secara buatan,
manipulasi kimia dan fisika, serta penggunaan gen .
Penggunaan deuretika terlalu banyak dapat berakibat
pengeluaran garam mineral yang berlebihan. Akibatnya timbul kejang otot, mual,
sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan
menyebabkan gangguan ginjal dan jantung. Dapat dikatakan bahwa
diuretik bisa digunakan sebagai obat doping dalam olahraga dikarenakan diuretik
dalam kadar tertentu dapat digolongkan sebagai stimulan, diklaim dapat
meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan daya tahan. Diuretik
dapat meningkatkan eliminasi cairan dari tubuh sebagai urin. Mereka
kadang-kadang disalahgunakan oleh atlet untuk mengurangi berat badan dengan
cepat dalam olahraga seperti gulat di mana berat badan klasifikasi yang ketat
yang terlibat; diuretik juga telah digunakan secara ilegal untuk mengurangi
konsentrasi obat dalam urin sehingga obat-obatan terlarang lain tidak
terdeteksi. Penggunaan diuretik dapat mempengaruhi keseimbangan mineral seperti
kalium dan natrium dalam tubuh dan dapat menyebabkan, antara lain, di aritmia
jantung dan bahkan kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar